Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah dengan Benar

Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah dengan Benar

Cara Budidaya Jamur Tiram

Cara Budidaya Jamur Tiram – Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang banyak diminati karena teksturnya yang kenyal, rasa yang lezat, serta kandungan nutrisinya yang tinggi. Selain itu, budidaya jamur tiram juga dianggap cukup mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas, sehingga bisa dilakukan di rumah. Jika Anda tertarik untuk mencoba, berikut adalah panduan cara budidaya jamur tiram di rumah dengan benar:

Persiapan Media Tanam

Media tanam untuk jamur tiram biasanya terbuat dari serbuk gergaji, dedak, serta kapur. Campurkan semua bahan tersebut dengan perbandingan 80% serbuk gergaji, 18% dedak, dan 2% kapur. Aduk rata dan basahi dengan air hingga kelembaban mencapai sekitar 65%.

Sterilisasi Media Tanam

Untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme lain, media tanam perlu disterilisasi. Masukkan campuran media tanam ke dalam kantong plastik, lalu pasteurisasi dengan cara dikukus selama 2 jam. Setelah itu, dinginkan hingga mencapai suhu kamar.

Inokulasi Bibit

Bibit jamur tiram yang digunakan biasanya berupa miselium yang sudah tumbuh di butiran jagung atau beras. Masukkan bibit ke dalam kantong yang sudah berisi media tanam dengan cara disuntikkan atau dicampur secara merata. Pastikan alat yang digunakan sudah disterilkan.

Inkubasi

Letakkan kantong-kantong bibit di tempat yang gelap dengan suhu sekitar 25-28°C. Dalam waktu sekitar 7-10 hari, miselium akan tumbuh dan menyebar di seluruh media tanam. Pastikan selama proses ini, tidak ada cahaya yang masuk.

Pemindahan ke Ruang Tumbuh

Setelah miselium menyebar merata, pindahkan kantong-kantong tersebut ke ruang tumbuh. Ruangan ini sebaiknya memiliki sirkulasi udara yang baik dengan suhu sekitar 22-26°C dan kelembaban 70-90%. Buatlah lubang-lubang kecil pada kantong plastik agar jamur bisa tumbuh keluar.

Baca Juga:  Apa Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum?

Pemeliharaan

Pastikan ruangan selalu memiliki kelembaban yang cukup dengan menyemprot air secara rutin. Hindari penyemprotan langsung ke badan jamur. Sirkulasi udara yang baik juga perlu dijaga dengan cara membuka jendela atau menggunakan kipas.

Panen

Dalam waktu sekitar 7-10 hari setelah pemindahan, jamur tiram akan mulai tumbuh dan siap dipanen. Panenlah jamur saat ukurannya sudah cukup besar namun tepinya belum melengkung ke atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih untuk memotong pangkal jamur.

Pascapanen

Setelah dipanen, jamur tiram sebaiknya langsung diolah atau disimpan di tempat yang sejuk. Jika ingin menyimpan, masukkan jamur ke dalam wadah tertutup dan simpan di lemari es. Dengan cara ini, jamur bisa tahan hingga beberapa hari.

Kesimpulan:

Budidaya jamur tiram di rumah bisa menjadi alternatif bisnis pertanian yang menjanjikan. Selain modal yang relatif kecil, perawatannya juga tidak terlalu rumit. Namun, kesabaran dan ketelatenan diperlukan untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Pastikan selalu memperhatikan kebersihan alat dan lingkungan agar jamur tumbuh dengan sehat dan terhindar dari kontaminasi. Selamat mencoba!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *