Apa bedanya umroh dan haji itu? Serta bagaimanakah tata cara dan rukun keduanya? Semua umat Islam wajib mengetahuinya jika hendak melaksanakan ibadah tersebut. Meskipun sama-sama menuju ke Makkah, tapi sebenarnya ada beberapa hal yang membedakan umrah dengan haji.
Perbedaan umroh dan ibadah haji terletak pada waktu pelaksanaannya serta tata cara selama di Baitullah. Selain itu, hal yang menjadi pembeda lainnya adalah kewajiban saat melaksanakan kedua ibadah tersebut. Itu artinya, rukun antara umroh dan haji jelas tidak sama.
Setiap umat Islam yang ingin menunaikan umroh atau haji, harus mengetahui dan memahami ilmunya. Tujuannya supaya ibadah tersebut menjadi sah. Agar tidak keliru, simak perbedaan antara umroh dan haji di bawah:
Makna
Hal pertama yang menjadi pembeda dilihat dari segi makna. Melihat tujuannya, ibadah haji bermakna “al-qashdu” yang berarti sengaja. Jika diartikan secara istilah dengan melihat makna tersebut, haji merupakan menyengaja melaksanakan suatu ibadah yang agung.
Orang yang melaksanakan ibadah haji datang ke Baitullah, baik fisik dan jiwanya. Selama ibadah tersebut, menunaikan amalan tertentu dengan syarat dan waktu yang telah ditentukan. Tata caranya pun sudah diterangkan dalam ilmu fiqih.
Sedangkan makna dari umroh yaitu berziarah ke Baitullah. Umroh juga disebut sebagai haji kecil. Alasannya karena ada beberapa rukun haji yang tidak dilaksanakan ketika umroh.
Baca Juga : Rajin Ibadah Tapi Akhlak Buruk Ini Sebabnya
Baca Juga : Inilah Amalan Nabi Daud Memikat Wanita Yang Bisa Dikerjakan
Hukum
Perbedaan antara umroh dan haji selanjutnya yaitu perihal hukumnya. Berdasarkan kalam Allah pada surat Ali-Imran ayat 97, haji merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh muslim yang mampu. Kemampuan tersebut mencakup fisik, spiritual, dan finansial.
Jadi setiap orang Islam yang memenuhi syarat, harus segera haji. Hukum kewajiban tersebut satu kali seumur hidup. Lalu yang kedua dan selanjutnya dihukumi sunnah.
Sedangkan hukum dari umroh adalah sunnah muakkad, yakni sunnah yang dikukuhkan. Suatu hari, Nabi SAW pernah ditanya mengenai hukum wajib dari umroh. Tapi Nabi Muhammad bersabda, “Tidak.” Akan tetapi lebih baik jika melaksanakannya.
Waktu Pelaksanaan
Apa beda umroh dan haji yang ketiga? Jawabannya yaitu dari segi waktu pelaksanaannya. Berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari, ibadah haji dilaksanakan mulai dari Awal hingga sepuluh pertama di bulan Dzulhijjah. Jadi haji tidak dapat ditunaikan di luar waktu-waktu tersebut.
Tapi umat Islam yang ingin umroh, bisa melaksanakannya kapan saja karena tidak ada waktu yang ditentukan. Waktu yang paling utama untuk berumroh yaitu bulan Ramadhan. Dan waktu yang dimakruhkan adalah hari puasa arafah, yaumul nahar, dan yaumut tasyrik.
Rukun
Rukun umroh dan haji adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan jika ditinggalkan membuat ibadah tidak sah. Tak hanya itu, rukun tidak bisa digantikan oleh denda. Lalu apa saja rukun umroh? Berikut urutannya:
- Ihram.
- Tawaf.
- Sai.
- Tahalul (mencukur rambut).
Ibadah haji memiliki rukun yang sama dengan umroh. Hanya saja, ditambah dengan wukuf di Padang Arafah. Bahkan dalam hadis riwayat Ibnu Majah, wukuf disebut sebagai pokok dari haji.
Kewajiban
Perbedaan terakhir ada pada kewajiban. Jika ditinggalkan, jamaah bisa menggantinya dengan membayar denda supaya ibadah haji dan umroh tetap sah. Wajib haji yaitu:
- Mulai dari miqat harus berniat ihram.
- Menginap di dua tempat, yakni Muzdalifah dan Mina.
- Melaksanakan tawaf perpisahan (wada’).
- Melempar jumrah.
Sedangkan kewajiban dalam umroh adalah:
- Di miqat, berniat ihram.
- Menghindari larangan ihram, seperti tidak memakai wewangian, mencabut pepohonan, dan memakai pakaian berjahit bagi laki-laki.
Setelah membaca penjelasan di atas, tentu tidak perlu bingung lagi apa beda umroh dan haji serta bagaimana pelaksanaannya. Jika sudah memiliki kemampuan, seorang muslim wajib menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Meskipun dihukumi sunnah, umroh juga lebih baik dilaksanakan sertakan haji.