Biaya Kuliah Apoteker – Apoteker merupakan profesi populer yang punya prospek bagus. Tidak heran jika banyak yang mengisi jurusan perkuliahan tersebut. Tapi sebagai pertimbangan, sebaiknya cari tahu berapa biaya kuliah apoteker itu? Apakah per semesternya harus membayar mahal?
Untuk menjadi apoteker, harus dimulai dengan masuk ke jurusan farmasi. Setelah itu, masih harus mengikuti program pendidikan profesi agar benar-benar siap menjadi apoteker. Karena itulah, ketahui biaya selama program tersebut. Simak juga rincian biayanya dari beberapa perguruan tinggi.
Apa Itu Program Pendidikan Profesi Apoteker?
Bagi yang ingin menjadi apoteker, setelah lulus S1 farmasi harus mengikuti program pendidikan profesi. Lamanya yaitu setahun atau dua semester. Setelah selesai, akan mendapat keahlian dengan sebutan farmasis atau apoteker.
Masa pendidikan profesi untuk apoteker ini sesuai dengan kurikulum dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Serangkaian pembelajaran nantinya akan diakhiri dengan ujian akhir yang terdiri dari dua macam. Bentuk ujian apoteker yaitu Objective Structured Clinical Examination serta Computer Based Test.
Apoteker memang punya prospek kerja yang luas. Bukan hanya sebagai pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, tapi juga mendirikan apotek sendiri. Karena itulah, banyak yang tertarik dengan jurusan farmasi, kemudian mengikuti program pendidikan profesi.
Biaya untuk Kuliah Apoteker
Bila estimasi, biaya kuliah apoteker memang terhitung besar. Tapi rendah tingginya biaya tersebut, tergantung perguruan tinggi mana yang akan dituju. Selain itu, juga melihat dari mana asal kelulusan calon mahasiswa. Berikut rincian biaya dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia:
Universitas Indonesia
Perguruan tinggi pertama yang menyediakan program pendidikan profesi untuk apoteker adalah Universitas Indonesia. Kampus populer dengan akreditasi A ini menjadi tujuan pertama calon mahasiswa. Tapi kalau soal biaya kuliah, berapa yang harus dibayarkan?
Untuk kuliah apoteker, ada Dana Pengembangan yang dibayarkan ketika awal masuk dengan nilai Rp5.000.000. Sedangkan BOP (Biaya Operasional Pendidikan) disesuaikan dengan kelas yang diambil, yaitu:
- Kelas reguler: Rp15.000.000.
- Bukan lulusan UI: Rp23.000.000.
- WNA: Rp40.000.000.
Ada pula uang pangkal yang harus dibayarkan sebesar Rp7.000.000 bagi kelas reguler. Sedangkan untuk yang bukan lulusan farmasi dari UI, membayar Rp11.000.000. Uang pangkal bagi WNA yaitu Rp20.000.000.
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Berikutnya akan memberikan estimasi biaya untuk kuliah apoteker di STFI. Ada tiga macam pembayaran yang menjadi kewajiban mahasiswa. Pertama yaitu saat pendaftaran membayar Rp250.000 (lulusan STFI) dan Rp500.000 (non lulusan STFI). Ada pula sumbangan minimal Rp2.500.000.
Lalu untuk biaya pendidikan utama, besarnya Rp 42 juta selama dua semester. Selain untuk pendidikan, nominal tersebut sudah mencakup UKAI CBT dan OSCE, asuransi kesehatan, dan praktek kerja profesi apoteker. Termasuk hingga pengambilan sumpah.
Universitas Hasanuddin
Program pendidikan profesi apoteker juga ada di Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Makassar. Biaya awal kuliah di sana yaitu pendaftaran sebesar Rp500.000, baik lulusan farmasi Unhas atau bukan. Kemudian biaya per semesternya adalah:
- Semester 1: Lulusan Unhas Rp14.500.000, bukan lulusan Unhas Rp29.500.000 (termasuk SPP dan biaya pembangunan).
- Semester 2: Rp9.000.000.
Institut Teknologi Bandung
Berikutnya akan merinci biaya untuk kuliah apoteker yang ada di Institut Teknologi Bandung. Ada dua jalur peminatan di ITB, yakni pelayanan farmasi serta produksi dan pengawasan mutu. Sebagai pertimbangan untuk daftar di ITB, ketahui estimasi biayanya.
Pertama kali, calon mahasiswa harus membayar biaya pelaksanaan seleksi yang besarnya Rp750 ribu. Kemudian ada pula biaya pendidikan yang totalnya Rp 18 juta tiap satu semester. Pembayaran dilakukan penuh setiap awal semester.
Jika merasa keberatan dengan pembayaran tersebut, pihak kampus ITB memberikan subsidi. Namun, ini hanya berlaku bagi mahasiswa yang lulus farmasi dari ITB. Syaratnya yaitu usia ijazah tidak lebih dari lima tahun.
Universitas Brawijaya
Terakhir adalah besarnya pembayaran yang harus dipenuhi jika ingin kuliah apoteker di Universitas Brawijaya. Perguruan tinggi yang ada di Malang tersebut mengharuskan calon mahasiswa membayar Rp500.000 saat pendaftaran. Lalu UKT per semester dibayar penuh dengan rincian:
- Lulusan UB: Rp14.000.000.
- Non lulusan UB: Rp18.000.000.
Itulah biaya kuliah apoteker dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Untuk mengikuti program pendidikan profesi apoteker, memang membutuhkan biaya besar. Program tersebut berlangsung selama dua semester, hingga memperoleh keahlian dengan sebutan apoteker.