Gejala Epilepsi Pada Bayi – Epilepsi adalah penyakit gangguan pada otak yang bisa diderita oleh siapapun, termasuk bayi baru lahir. Epilepsi terjadi akibat proses otak normal terganggu karena signal listrik yang kelebihan beban. Gelombang listrik yang tidak normal tersebut menguasai otak, sehingga menyebabkan kejang. Orang tua perlu mengetahui gejala epilepsi pada bayi mereka. Karena memang gejala epilepsi dapat diketahui sejak lahir.
Pada dasarnya, bayi yang terkena epilepsi akan mengalami kejang, namun tidak semua bayi kejang menderita penyakit epilepsi. Tanda epilepsi pada bayi baru lahir yaitu dengan adanya bercak coklat di badan seperti tanda lahir berukuran 1 sampai 2 sentimeter, lebih dari 6 bercak. Tanda lain berupa bercak kemerahan yang hampir menutupi sebagian wajah pada anak.
Berikut ini adalah beberapa penyebab epilepsi pada bayi.
- Bayi yang lahir premature memiliki risiko pendarahan di dalam otak, sehingga bisa menyebabkan serangan kejang dan pendarahan intrakranial.
- Kelahiran bayi yang menderita kekurangan oksigen di dalam otak berisiko terserang hipoksia prenatal, yang dapat menyebabkan luka di otak dan dapat menyebabkan epilepsi.
- Epilepsi dapat disebabkan karena kadar glukosa, natrium, atau kalsium rendah di dalam darah.
- Kejang dan epilepsi juga dapat disebabkan karena adanya infeksi seperti ensefalitis dan meningitis.
- Adanya faktor genetik. Epilepsi juga dapat disebabkan karena penyakit bawaan yang diperoleh dari orang tua.
- Kondisi kesehatan ibu saat hamil juga menjadi salah satu penyebab gangguan epilepis pada bayi.
Apakah Epilepsi pada Bayi Bisa Sembuh?
Orang perlu khawatir jika bayi mereka mengalami kejang secara berkali – kali. Bisa jadi itu adalah gejala epilepsi pada bayi. Namun, banyak orang tua yang menanyakan apakah bayi yang menderita epilepsi bisa sembuh total?
Epilepsi pada bayi bisa saja sembuh jika dilakukan pengobatan dan perawatan secara rutin. Namun, sebagian besar kasus epilepsi tidak dapat sembuh secara total. Untuk sembuh total, penderita epilepsi harus mendapatkan pengobatan dan perawatan jangka panjang.
Sehingga, tumbuh kembang bayi epilepsi pun bergantung pada tingkat pengobatan dan perawatan yang dilakukan oleh orang tua. Biasaya penyakit ini akan sembuh hingga 50 – 60 persem dalam waktu 2 – 3 tahun jika mendapatkan pengobatan dan perawatan rutin. Epilepsi pada bayi lahir juga dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan EEG (Elektroensefalografi), yaitu dengan merekam gelombang sel saraf elektrik pada otak.
Begini Cara Mengatasi Epilepsi pada Bayi
Meskipun sebagian besar gejala epilepsi pada bayi tidak dapat disembuhkan secara total, namun penyakit ini masih bisa diobati dan dikontrol agar tidak sering kambuh. Bayi yang menderita epilepsi bisa saja sembuh asalkan dilakukan perawatan dan pengobatan secara rutin. Berikut ini adalah beberapa cara mengobati epilepsi pada anak, terutama saat masih bayi.
- Melakukan perawatan untuk mengurangi kejang yang kemungkinan bisa terjadi sewaktu – waktu. Perawatan yang bisa dilakukan orang yaitu dengan memberikan terapi epilepsi pada anak.
- Mengonsumsi obat epilepsi secara teratur. Bagi sebagian penderita gangguan epilepsi, intensitas kejang bisa dikurangi dengan mengonsumsi obat secara teratur. Berbagai macam nama obat epilepsi pada anak dapat ditemukan di apotek, namun juga atas resep dokter. Biasanya juga disebut sebagai obat antikejang.
Anak – anak dan orang dewasa yang menderita gangguan epilepsi dapat berhenti meminum obat antikejang sesuai dengan pertimbangan dokter. Dokter akan menganjurkan untuk berhentu meminum obat jika sudah tidak mengalami kejang dalam waktu yang lama, yaitu 2 – 3 tahun.
Mengenali gejala epilepsi pada bayi harus dimiliki oleh orang tua. Sehingga mereka dapat segera melakukan penanganan terhadap bayi apabila mengalami gangguan epilepsi. Segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Baca Juga : Cara Mengatasi Diare Pada Bayi