Kekurangan Pupuk Organik – Penggunaan pupuk organik diketahui bagus untuk tanaman maupun lingkungan. Dari segi biaya, jenis pupuk ini lebih hemat karena bisa dibuat sendiri dari sampah organik. Namun, terdapat pula kekurangan pupuk organik yang perlu dipertimbangkan.
Kekurangan tersebut bisa berdampak pada tanaman maupun yang mengkonsumsinya. Pembuatan yang kurang sempurna dan kandungan yang tidak signifikan dapat membuat tanaman layu atau mati. Berikut ini kekurangan dari pupuk organik yang wajib disimak.
Penjelasan Singkat Mengenai Pupuk Organik
Pupuk organik umumnya terbuat dari sisa tumbuhan, hewan hingga manusia yang mengalami pelapukan. Pupuk tersedia dalam bentuk padat maupun cair yang berfungsi memperbaiki sifat tanah. Selain itu, pupuk ini diketahui memiliki kandungan bahan organik dibanding unsur haranya.
Sumber organik tersebut bisa diperoleh dari pupuk hijau, kompos, sisa panen, limbah ternak dan industri. Bahan tersebut memiliki kandungan yang bagus bagi pertumbuhan tanaman. Bahkan jenis pupuk tersebut sudah dipakai sejak ribuan tahun lalu.
Penggunaan pupuk berawal dari peradaban kuno yang menetap di dekat aliran sungai seperti Indus, Nil, Euphrat, dan lainnya. Lahan pertanian di daerah tersebut sangat subur karena mengandung unsur hara tinggi dari sisa endapan lumpur.
Di Indonesia sendiri penggunaan pupuk organik sebelum adanya revolusi hijau. Namun, tidak sedikit petani yang memakai pupuk buatan karena lebih praktis, gampang diperoleh serta harganya relatif murah.
Saat ini para petani sudah banyak yang beralih ke pertanian organik. Dengan begitu, penggunaan pupuk organik cukup dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Kekurangan Pupuk Organik
Penggunaan pupuk organik memang baik untuk menyuburkan tanaman dan ramah lingkungan. Namun, terdapat sejumlah kekurangan pupuk organik yang bisa berdampak bagi tanaman. Berikut ini kekurangan memakai pupuk organik yang perlu diketahui:
Mengandung Sedikit Nutrisi
Pupuk organik diketahui tidak memiliki kandungan nutrisi utama yaitu NPK atau Nitrogen, Fosfor serta Kalium. Kandungan tersebut mampu menyuburkan tanaman dengan baik. Kandungan tersebut jumlahnya tidak signifikan, sehingga kurang optimal.
Selain itu, kandungan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman bisa berubah atau mati jika penggunaan pupuk tidak sesuai takaran.
Menghambat Penguraian
Pupuk organik mempunyai struktur yang terikat di dalamnya, sehingga membuat proses penguraiannya lebih lambat. Proses pelepasan nutrisi pada pupuk bisa bergantung pada mikroorganisme di dalam tanah maupun iklim.
Hal tersebut menjadi alasan jika merawat tanaman memakai pupuk organik tidak mudah serta membutuhkan kesabaran. Namun, pupuk ini masih bisa digunakan untuk merawat tanaman organik.
Menghabiskan Waktu dan Tenaga
Pembuatan pupuk organik dapat dilakukan sendiri di rumah dengan memanfaatkan sampah sisa sayur atau buah hingga kotoran hewan ternak. Terdapat pula sejumlah alat dan bahan yang harus disediakan sebelum membuat seperti keranjang, starter, dan lainnya.
Prosesnya pun cukup lama karena harus menunggu pupuk matang, lalu memindahkan serta menyebarkannya pada tanaman. Umumnya proses pemupukan dilakukan dengan menyemprotkannya ke tanaman atau mencampurkannya dengan media tanam.
Menimbulkan Penyakit
Pupuk organik bisa berpotensi meninggalkan patogen di dalamnya apabila proses pembuatannya tidak sempurna. Patogen dikenal sebagai organisme yang menimbulkan penyakit pada siapa saja yang mengonsumsi air atau tanaman tersebut.
Patogen tersebut dapat masuk ke dalam tanaman maupun sistem air, sehingga cukup berbahaya bagi yang mengkonsumsinya. Jadi, proses pembuatannya tidak boleh sembarang dan harus mengikuti langkahnya dengan tepat.
Demikian pembahasan tentang pengertian dan kekurangan pupuk organik. Pemilihan pupuk tersebut berdasarkan faktor tertentu seperti tenaga, waktu, biaya, lingkungan serta kenyamanan. Selain itu, periksa pula kondisi tanah sebelum menentukan jenis pupuk.