Merawat Sawit Baru Tanam – Ingin membuka usaha pertanian sawit? Eits, pahami terlebih dahulu cara merawat sawit baru tanam. Karena untuk tahapan awal ini butuh ekstra perhatian dan telaten agar buah yang dihasilkan banyak serta bagus. Maka dari itu, simak lalu kemudian catat!
Pemeliharaan Sawit
Untuk pemeliharaan sawit apalagi yang masih bibit baru, dibutuhkan perhatian yang ekstra serta perawatan khusus. Hal ini bertujuan agar hasil panennya maksimal dan menghindari terjadinya kerugian hanya karena salah pemeliharaan.
Salah pemeliharaan berdampak pada tanaman yang menjadi mati. Bahkan perhatikan juga pupuk yang digunakan tersebut. Maka dari itu catat poin-poin penting dan juga perhatikan prosesnya secara seksama. berikut adalah tahapannya:
Tahap TBM (Tanaman yang Belum Menghasilkan)
Tahapan untuk cara merawat sawit baru tanam adalah disebut dengan TBM (Tanaman yang Belum Menghasilkan). Tahapan ini usia sawitnya di bulan pertama hingga bulan panen, yaitu usia tanaman sekitar 30 hingga 36 bulan. Berikut adalah langkahnya:
Melakukan Konsolidasi/Rehabilitasi
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan rehabilitasi atau konsolidasi pada tanaman sawitnya. Langkah awal ini yang paling banyak para petani abai terhadap proses penanamannya. Karena kebanyakan dilakukan secara terburu-buru sehingga kurang dilakukannya pengawasan.
Langkahnya yaitu melakukan pendataan tanaman yang bagus maupun cacat, lalu tanaman sawit yang mati karena kena hama ataupun penyakit. Tujuan dilakukan pendataan agar saat penanaman, tanaman sehat dengan yang sakit bisa dijauhkan agar tidak menular ke tanaman yang sehat.
Tidak hanya sampai disitu saja. Petani juga perlu memperhatikan proses tumbuhnya tanaman sawit. Sawit baru tanam yang bagus adalah yang tegak sempurna, terlihat normal dan juga daunnya tampak segar. Tanaman yang tumbang pun juga masuk ke dalam kegiatan rehabilitasi.
Melakukan Proses Penyiangan
Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah penyiangan. Penyiangan ini masuk ke dalam proses pemeliharaan terpenting sawit. Tujuannya adalah menghindari sawit terkena gulma untuk area permukaan tanah seluas wilayah lingkaran pohonnya.Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah penyiangan.
Caranya adalah dengan menggali tanah membentuk lingkaran sesuai ukuran yang sudah ditentukan. Lalu buang gulma yang ada di sekitaran lingkaran area pohon tersebut. Tetapi untuk cara efisiennya menggunakan pestisida, lebih efektif karena mampu mematikan langsung gulmanya.
Pemberian Pupuk
Selanjutnya untuk langkah sawit baru tanam adalah pemberian pupuk. Berilah pupuk alami untuk sawitnya. Jangan lupa pemberian tambahan untuk unsur hara di tanahnya agar tanaman memiliki antibodi dan mencegah adanya hama.
Pupuk yang direkomendasikan untuk digunakan yaitu pupuk organic bernama bokashi. Lalu pupuk fosfornya atau disebut phospat, ada pupuk kalium. Tidak lupa pupuk ZPT (Zat Pengatur Tumbuh), dan juga pupuk mikro plant activatornya yang banyak mengandung zat hara.
Tunas Pasir
Lalu cara merawat sawit baru tanam berikutnya adalah dikenal tunas pasir. Proses ini melakukan pemotongan pada daun sawit yang sudah tua atau layu. Karena itu justru jika tidak segera dipotong, maka bisa timbul hama dan menyebar ke daun lainnya.
Tujuannya agar zat makanan tidak berpindah ke daun yang sudah tua ataupun layu yang menyebabkan bagian pucuk tidak kebagian. Kegiatan ini juga berfungsi untuk sanitasi pada sawitnya. Lakukan proses ini ketika usia sawit memasuki usia 6 bulan sebelum dilakukan panen.
Melakukan Tindakan Pengendalian pada Hama dan Penyakit
Proses selanjutnya adalah pengendalian hama dan juga penyakit. Hal ini sudah dijelaskan pada poin penyiangan dan pemupukan. Pemberian pupuk yang rutin serta rajin dilakukan penyiangan bertujuan tidak hadirnya hama.
Persiapan Panen
Langkah terakhir adalah proses panen. Salah satu kegiatan yang paling didambakan dan ditunggu para petani sawit. Ada beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk panen sawitnya. Dari jalan pikul sampai ke tempat utama pengumpulan buah sawitnya.
Demikian, itulah tadi beberapa tahapan cara merawat sawit baru tanam yang bisa dipraktekkan langsung di lapangan. Kini tidak kebingungan lagi, bukan untuk langkah-langkah penanaman sawitnya. Semoga hasilnya maksimal dan mendapatkan untung banyak.