Resiko Nabung Saham – Berinvestasi saham mulai banyak dilirik oleh masyarakat. Sebagai instrumen investasi, saham dinilai menguntungkan. Meski begitu, tentunya terdapat resiko nabung saham yang perlu diketahui sebelum memulai. Setiap instrumen memiliki keuntungan serta resikonya sendiri. Agar investasi dapat berjalan sesuai tujuan, sebelumnya mari pahami resiko dari berinvestasi saham berikut:
Harga Komoditas
Risiko yang pertama adalah perubahan pada harga komoditas. Berdasarkan informasi dari Investopedia, risiko ini dapat berdampak terhadap bisnis di perusahaan saham. Apabila harga komoditasnya meningkat pesat, tentu perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya jika harga komoditas mengalami penurunan, besar kemungkinan perusahaan akan merugi.
Hal ini perlu diperhatikan oleh calon investor sebelum menanamkan dananya di saham. Lakukan analisa terhadap setiap perusahaan yang sahamnya hendak dibeli, sehingga dapat memperkirakan perkembangan perusahaan tersebut di masa mendatang.
Sebagai investor tentu ada resiko ketika harga komoditas perusahaan yang terkait sedang turun. Pasang surut ini wajar, namun jangan sampai membuat tindakan gegabah karena harga tersebut bisa kembali naik di situasi yang tepat.
Tidak Meraih Dividen
Resiko nabung saham yang kedua adalah kemungkinan tidak mendapat pembagian keuntungan (dividen) dari perusahaan. Sebenarnya, perusahaan tidak berkewajiban membagikan dividennya untuk pemegang saham. Namun, hal ini ditentukan dari rapat umum para pemegang saham (RUPS).
Ada situasi tertentu ketika perusahaan tidak bisa membagikan dividennya, misalnya untuk keperluan pengembangan usaha. Sebaiknya investor tidak berpikir buruk terlebih dahulu terkait kondisi ini. Keputusan tersebut tidak selalu buruk, karena jika performa perusahaan membaik, tentunya harga saham para investor pun bisa meningkat.
Pengembalian Uang
Pengembalian uang merupakan risiko berikutnya yang bisa dialami oleh investor saham. Walaupun kinerja saham termasuk baik dari segi historis untuk jangka panjang, hal ini tidak sepenuhnya menjamin investor akan meraih penghasilan melalui saham tersebut.
Risiko tertingginya adalah uang yang hilang jika perusahaan mengalami kebangkrutan dan tidak mampu membayar hutangnya. Keadaan ini cukup jarang terjadi, namun tetap ada kemungkinan kerugian yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan.
Tertinggal Oleh Zaman
Ketinggalan zaman merupakan hal yang tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini ternyata juga dapat terjadi sebagai resiko nabung saham. Dimana era yang semakin modern dan berkembang secara teknologi memunculkan beragam model bisnis baru di berbagai belahan dunia.
Perusahaan yang tidak dapat beradaptasi dan minim inovasi baru terkait dengan kemajuan pesat ini lama kelamaan akan tertinggal oleh para pesaingnya. Dampaknya tidak hanya terkait perusahaan tersebut, namun juga kepada para investor saham di perusahaannya. Apabila hal ini tidak mengalami perubahan, perusahaan berpotensi mengalami kerugian dan berpengaruh pada nilai sahamnya.
Delisting
Terakhir ada risiko delisting, yaitu penghapusan sebuah saham dari lembaga Bursa Efek Indonesia berdasarkan kesepakatan dari kedua pihak yang bersangkutan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan delisting, misalnya kasus hukum pada perusahaan, menurunnya kinerja perusahaan dari masa ke masa sehingga stuck dan sulit berkembang.
Pada akhirnya, hal ini akan membuatnya terpaksa mundur perlahan termasuk menghapus namanya dari saham. Tentunya investor akan terdampak dan bisa mengalami kerugian. Untuk itulah penting untuk terus mengobservasi perkembangan sebuah perusahaan setiap tahun sehingga dapat melakukan antisipasi sejak jauh hari.
Itulah pembahasan mengenai resiko nabung saham yang bisa saja terjadi. Benar bahwa investasi merupakan kegiatan yang diminati masyarakat karena bisa menabung sekaligus mendapatkan keuntungan hingga masa depan. Memahami risiko dari menabung di saham dapat mempersiapkan calon investor agar dapat mengantisipasinya dan menjalankan investasinya dengan lebih tenang.