Cara Mengatasi Bayi Mencret Yang Tepat Dan Benar

Mengatasi Bayi Mencret – Masalah kesehatan pada bayi yang kerap terjadi adalah diare atau mencret. Jika tidak ditangani dengan tepat dan benar, maka tidak menutup kemungkinan jika bayi mengalami komplikasi. Oleh sebab itulah, para orang tua diharapkan tidak menyepelekan kasus ini. Lalu bagaimana sebenarnya cara mengobati bayi mencret yang tepat dan benar?

Orang tua perlu tahu beberapa penyebab bayi mengalami mencret. Pemicu umum yang sering terjadi, adalah masuknya bakteri yang dapat menginfeksi usus dan alergi makanan atau obat-obatan tertentu. Bagi para orang tua pemula, mungkin masih bingung mengatasi masalah ini. Nah, berikut ini akan dijelaskan cara mengatasi bayi yang mencret dengan tepat dan benar:

1. Berikan ASI Secara Rutin

ASI merupakan asupan yang sangat penting bagi kesehatan bayi. Oleh sebab itu, tidak heran jika memberikan ASI menjadi salah satu langkah efektif untuk menyembuhkan bayi mencret. Bagi bayi penderita mencret yang berusia kurang dari 6 bulan, penting untuk memberikan ASI secara rutin sebagai pengganti hilangnya cairan selama buang air besar.

Di sisi lain, cairan ASI juga mengandung zat antibodi yang mampu melawan bakteri penyebab bayi mencret. Pemberian ASI dapat diteruskan, untuk bayi yang umurnya di atas 6 bulan. Namun juga dibarengi dengan pemberian cairan hidrasi lain, seperti air tajin yang dapat diberikan setiap kali bayi BAB.

2. Minumkan Oralit dengan Takaran yang Pas

Cara kedua adalah dengan memberikan cairan oralit pada bayi. Hal ini bertujuan agar dehidrasi bayi tidak bertambah parah. Oralit seringkali digunakan para orang tua untuk mengatasi masalah diare pada bayinya.

Kandungan senyawa, seperti natrium klorida dan kalium klorida dalam oralit dapat menjadi pengganti cairan elektrolit yang hilang pada bayi. Oralit dapat dibuat dengan mudah di rumah, cukup campurkan air, garam, dan gula. Perlu diketahui, pemberian oralit dianjurkan tidak melebihi 2 sampai 3 hari, kecuali dokter yang menyarankan.

Baca Juga : Cara Mengatasi Ruam Pada Kulit Bayi

3. Beri Asupan Probiotik

Asupan probiotik dapat membantu mempercepat proses pemulihan pada bayi yang mencret. Karena itu, penting untuk memberikan makanan-makanan yang mengandung asupan probiotik demi kesehatan bayi. Contohnya, vitamin, yoghurt atau susu yang difermentasi, keju mozzarella, dan tempe yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Mencuci tangan sebelum makan juga diperlukan untuk menjaga kesehatan bayi. Cara lainnya adalah dengan melakukan sterilisasi atau pembersihan pada peralatan makan bayi maupun botol susu yang digunakan. Kemudian, menjaga kebersihan rumah, mainan, dan segala hal yang sering disentuh oleh bayi.

4. Berikan Suplemen Zinc

Cara mengobati bayi mencret selanjutnya adalah dengan memberi suplemen zinc. Menurut WHO, asupan ini dapat diberikan selama 10 hingga 14 hari pada bayi yang mengalami mencret akut. Pemberian suplemen ini dapat memberikan manfaat bagi bayi karena cukup efektif untuk menurunkan frekuensi buang air besar.

Adapan jenis makanan yang mengandung zinc antara lain, ayam, daging, kacang-kacangan, sereal, oatmeal, dan sebagainya. Pemberian dosis suplemen untuk bayi yang usianya di bawah 6 bulan adalah 10 mg setiap harinya, sementara untuk balita 20 mg tiap hari. Agar lebih jelas, sebaiknya orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter anak.

5. Sesuaikan Jenis Makanan Bayi

Orang tua perlu memberikan jenis makanan yang sesuai ketika bayi mengalami mencret. Namun, hal ini berlaku ketika bayi sudah berada dalam tahap pemberian makanan lunak atau disebut masa MPASI.

Ada beberapa aturan penting yang perlu diperhatikan orang tua saat memberikan makanan pada bayi. Pertama, berikan makanan yang mengandung rendah serat (rebusan wortel lunak atau pisang yang dihaluskan). Kedua, jangan memberikan makanan dengan rempah yang berkuah tajam. Terakhir, beri makanan yang sudah benar-benar halus dan matang dengan sempurna.

Baca Juga : Cara Mengobati Pilek Secara Alami

Demikianlah pembahasan mengenai 5 cara mengobati bayi mencret yang tepat dan benar. Pastikan orang tua selalu menjaga kesehatan bayi dan rutin mengontrol ke dokter anak bila terjadi masalah kesehatan.