Menghitung Nilai Intrinsik Saham – Ketika hendak membeli saham pada suatu perusahaan yang sedang turun nilainya maka tidak boleh dilakukan secara serampangan. Namun harus dilakukan analisis yang matang, salah satunya dengan menghitung nilai intrinsik saham sebelum benar-benar melakukan pembelian. Supaya prospek dari investasi yang dilakukan dapat lebih dipastikan sehingga punya potensi lebih besar untuk menguntungkan.
Sebenarnya tahukah apa itu nilai intrinsik saham? Mengapa menghitung nilai intrinsik saham sangat diperlukan sebelum melakukan pembelian? Hal-hal tersebut akan dibahas secara rinci pada uraian di bawah ini. Jadi dengannya, pastikan untuk memperhatikan uraian yang disajikan di bawah dengan seksama! Supaya tidak ketinggalan sedikit pun informasi urgent yang disampaikan tentangnya, sebagai berikut:
Mengenal Unsur Intrinsik Saham
Seperti yang dipahami pada pelajaran sekolah dasar, unsur intrinsik adalah nilai yang terdapat pada suatu hal. Jika dikaitkan dengan saham, maka hal tersebut merujuk pada nilai dari dalam saham itu sendiri. Yakni yang berkaitan dengan urusan nama perusahaan, pengelolaan kinerja, sampai hal-hal teknis terkait perkembangannya selama beberapa tahun belakangan yang dapat dijadikan bahan analisis untuk mengoptimasi keuntungan.
Pasalnya, dengan mengetahui nilai intrinsik membuat pengguna memahami bagaimana efektifitas pengelolaan yang ada pada perusahaan sahamnya. Termasuk mengetahui prospek jangka panjang yang dimungkinkan darinya. Selain itu juga berguna untuk mengetahui selisih antara harga saham yang beredar di pasaran dengan nilai intrinsik yang sesungguhnya. Sehingga dapat paham, apakah perusahaan sedang memberikan diskon atau tidak.
Baca Juga : Mengenal Imbal Hasil Obligasi, Jenis, Dan Cara Untuk Penghitunganya
Unsur-Unsur dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Saham
Layaknya pada penghitungan hal yang lainnya, pada unsur intrinsik saham juga terdapat unsur-unsur yang wajib diperhatikan. Yakni sejumlah komponen yang berkenaan dengan kondisi real perusahaan selama beberapa waktu belakangan yang terdiri atas:
- EPS Growth. Yakni tingkat kecepatan pertumbuhan perusahaan yang dinilai dari lima hingga sepuluh tahun belakangan. Ini bisa dihitung dengan mengurangi nilai laba bersih tahun terakhir dikurangi laba bersih tahun awal penghitungan.
- Yaitu perhitungan pertumbuhan laba per lembar sahamnya yang diproyeksikan selama lima hingga sepuluh tahun ke depan. Rumusnya EPS tahun yang dihitung = EPS tahun sebelumnya x (EPS tahun sebelumnya x CAGR (20%)).
- Diskon EPS. Aspek ini bisa diterapkan oleh investor sesuai pertimbangan inflasi, semisal katakanlah 5%. Maka rumusnya, EPS setelah diskon = EPS yang dihitung x (EPS yang dihitung x 5%).
- Ini merupakan nilai harga dari per lembar saham yang tercantum pada bukunya.
Cara Penghitungan Unsur Intrinsik Saham dan Simulasinya
Sesudah memahami unsur-unsur yang dilibatkan dalam penghitungan maka investor wajib paham terkait cara penghitungannya. Mengenai hal ini, rumus yang digunakan untuk menemukan intrinsik saham adalah Discounted EPS ditambahkan dengan BVPS. Agar lebih memahaminya, maka dapat langsung memperhatikan simulasi berikut.
Diketahui setelah dilakukan penghitungan dari EPS tahun pertama yang telah di diskon dengan nilai BVPS, didapatkan nilai 402,4. Dengan nilai BVPS yang dipunyai pada saat tahun awal senilai 304,2. Maka dari data tersebut didapatkan nilai intrinsik discounted EPS + BVPS = 304,2+ 402,4= 706,6.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai intrinsik saham dari perusahaan tersebut adalah 706,6. Jadi bisa dipastikan jika harga saham yang beredar berada di bawah kisaran tersebut, maka bisa jadi perusahaan tengah menerapkan program diskonan. Jadi saatnya untuk melakukan pembelian yang dimungkinkan.
Demikianlah tadi serangkaian pembahasan yang dapat diberikan terkait menghitung nilai intrinsik saham yang dapat diberikan. Setiap investor pemula wajib untuk mengetahui dan menerapkan analisis yang telah disebutkan. Supaya kegiatan investasi yang dijalankan efektif dalam memberikan potensi keuntungan, khususnya dalam jangka panjang.