Pemupukan Sawit Di Lahan Gambut– Lahan gambut merupakan lahan luas dan belum banyak dimanfaatkan sebagai lahan penanaman kelapa sawit karena tanahnya berbeda dari tanah mineral. Oleh sebab itu, penting dilakukan pemupukan sawit di lahan gambut untuk memastikan produksi sawit optimal.
Meski memiliki tingkat keasaman rendah, lahan gambut memiliki kandungan organik yang tinggi sehingga perlu dilakukan pemupukan untuk menstabilkan keasamannya. Berkenaan dengan itu, ada beberapa strategi yang harus diperhatikan saat melakukan pemupukan tanaman sawit, di antaranya:
Stabilkan Tingkat Keasaman Tanah
Tingkat keasaman yang ada di lahan gambut sangatlah rendah, maka dari itu sangat perlu dilakukan pemupukan untuk menyeimbangkan derajat keasamannya. Selain pemupukan, perlu juga dilakukan ameliorasi, yaitu penambahan bahan pembenah kondisi fisik dan kimia tanah.
Ameliorasi bertujuan untuk meningkatkan derajat keasaman, kejenuhan basa, serta kandungan kalsium dan magnesium lahan gambut. Perbaikan sifat kimia serta fisik lahan gambut akan meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan mampu menghemat biaya pupuk organik.
Tingkatkan Kandungan Unsur Hara Tanah
Kadar unsur hara yang ada di lahan gambut juga sangatlah rendah, sehingga perlu dilakukan pemupukan untuk meningkatkannya. Pemupukan ini dilakukan dengan memberi pupuk makro dan mikro yang cukup, meliputi pupuk kalium, fosfor, nitrogen, dan lain-lain.
Jumlah pupuk yang diberikan juga harus memperhatikan umur tanaman agar dosis yang diberikan tepat. Berikan lebih banyak pupuk nitrogen pada sawit yang belum berbuah, sedangkan pupuk Kalium dan Fosfor pada sawit yang sudah berbuah.
Pupuk Boron juga perlu diberikan karena kurangnya ketersediaan unsur mikro ini dalam kondisi tanahnya. Dengan pemberian pupuk yang tepat, lahan gambut akan mempunyai kesediaan unsur hara dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kelapa sawit.
Lakukan Pemupukan Teratur
Pemupukan sawit di lahan gambut juga perlu dilakukan secara rutin, terjadwal, dan teratur sesuai dengan pertumbuhan sawit. Lakukan pemupukan di awal sebelum tanaman ditanam, kemudian lakukan pemupukan berkesinambungan setiap musim hujan dan kemarau.
Pelihara Lahan dari Risiko Akibat Faktor Alam dan Manusia
Pada musim kemarau, lapisan tanah gambut bawah mudah terbakar karena sifat gambut yang berbentuk serat. Penanganan pertama pada kasus kebakaran ini yaitu dengan menyemprotkan air di permukaan tanah dan menutup pintu air di sekitar lokasi.
Selain risiko kebakaran lahan, petani juga dihadapkan dengan risiko banjir atau penggenangan lahan sawit. Pada musim hujan, banjir menyebabkan petani kesulitan memanen buah sawit dan tanaman yang sudah tua akan tumbang karena tidak kuatnya akar.
Salah satu upaya untuk mencegah risiko tersebut adalah dengan melakukan pemupukan. Maka dari itu, penggunaan pupuk organik yang tepat dalam proses pemupukan dapat memperbaiki struktur tanah gambut untuk meminimalisir risiko kebakaran lahan dan banjir.
Kelola Dana untuk Perawatan Lahan
Karena karakter lahan gambut yang jauh berbeda dari lahan lainnya, perlu disiapkan dana yang besar untuk mengolah kebun kelapa sawit. Dana ini digunakan untuk perawatan keseluruhan lahan, khususnya untuk pemupukan, pengairan, infrastruktur, dan perlindungan hama.
Namun, dengan pengelolaan yang baik dan perawatan sawit yang intensif, hasil produksi dari lahan sawit tersebut memungkinkan mencapai angka stabil. Nantinya, hasil produksi tersebut dapat membantu menutupi dan menunjang biaya perawatan lahan di masa mendatang.
Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemupukan sawit di lahan gambut agar budidaya sawit dapat berjalan dengan optimal. Dengan mencermati strategi tersebut, pemanfaatan lahan gambut dapat berpotensi besar dalam menyejahterakan para petani kelapa sawit.