Urutan Pupuk Kelapa Sawit – Indonesia menjadi tempat budidaya kelapa sawit yang cukup besar. Agar subur urutan pupuk kelapa sawit harus benar. Proses pemupukan ini bisa menggunakan pupuk organik maupun kimia yang diberikan setiap periode tertentu dengan urutan yang sesuai.
Urutan Pemupukan Kelapa Sawit
Kelapa sawit menghasilkan minyak yang banyak ditanam di Indonesia dan kesuburannya dipengaruhi oleh jenis tanah, bibit dan proses pemupukannya. Urutan pupuk kelapa sawit harus diberikan runtut karena berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan kesuburan. Berikut caranya:
Tahap Pertama
Proses pemupukan tahap pertama ini dilakukan pada usia kelapa sawit sekitar 1-12 bulan dengan pupuk NPK 15-6-4. Pupuk tersebut mengandung N dan P yang diberikan 3 bulan sekali untuk pertumbuhan akar dan batang, berikut dosisnya.
- 1-3 bulan 30gr/pohon.
- 4-12 bulan 75 gr/pohon.
Tahap Kedua
Diberikan saat tanaman berumur 1-3 tahun dan belum berbuah, menggunakan jenis pupuk NPK 12-17-2-TE untuk proses pertumbuhan vegetatif. Diberikan 2-3/tahun dengan dosis 2,5 kg per pohon dengan cara disebarkan serta ditanamkan di samping pohon.
Tahap Ketiga
Urutan terakhir dalam pemberian pupuk kelapa sawit yaitu pada usia tanaman 4-20 tahun dan sudah berbuah, menggunakan NPK 0.65B atau 0.5B. Pupuk ini diberikan setiap dua kali dalam setahun, dimana caranya cukup di semai pada tanaman dan dibenamkan dalam tanah dengan jarak 10-15 cm.
- Umur kelapa sawit 4-8 tahun tiap pohonnya sekitar 2.5 kg.
- Umur 9-13 tahun, tiap pohonnya yaitu 3 kg.
- 14-20 tahun dengan biasanya tiap pohon diberi 3.5kg.
- Diatas 20 tahun dengan biasanya dosisnya 2.5kg
Defisiensi Hara Tanaman Kelapa Sawit
Urutkan pupuk kelapa sawit yang tepat membuatnya mudah untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Jika tidak dilakukan sesuai urutan, maka tanaman kelapa sawit dapat terkena penyakit . Kelapa sawit yang terkena gejala kekurangan unsur hara dari masing-masing mineral dapat diketahui sebagai berikut:
Kekurangan Boron (B)
Boron berguna untuk kesehatan akar dan perkembangan buah nantinya. Pohon dapat kekurangan Boron karena tingginya N dan Ca pada tanah. Cirinya yaitu daun berwarna hijau tua dan menggulung, warna pada ujung daun tidak normal, tidak kuat dan bayangan hijau.
Kekurangan Natrium (N)
Hal ini dapat terjadi karena penggunaan Nitrogen (N) pada tanah tidak mencukupi serta tanaman yang diserang hama atau gulma. Ditandai dengan berubahnya warna daun menjadi hijau muda hingga kuning serta jika parah daun bisa menggulung dan kemudian mati.
Kekurangan Fosfor (P)
Terjadi karena pH tanah rendah sehingga bersifat asam bagi tumbuhan. Ditandai dengan pohon kelapa sawit yang kerdil. Pertumbuhan batang meruncing dengan pelepah pendek serta munculnya gulma berwarna keunguan di sekitar kelapa sawit.
Kekurangan Kalium (K)
Kalium dalam tanah sering bertukar dengan kation pada tanah sehingga dalam tanah kandungannya cukup rendah dan tanaman kekurangan Kalium. Tandanya yaitu timbul bercak kuning pada daun semakin melebar dan berubah jadi oranye serta terdapat garis putih pada bagian tengah daun.
Kekurangan Magnesium (Mg)
Rendahnya kandungan Magnesium dalam tanah disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi yaitu sekitar 3400mm setiap tahun. Kelapa sawit yang kekurangan Mg ditandai dengan daun yang kuning dan jika terlalu banyak terkena sinar matahari dapat berubah warna menjadi kecoklatan kemudian kering.
Agar tanaman kelapa sawit subur perlu memperhatikan urutan pupuk kelapa sawit dan dosis yang tepat sesuai umur pohon. Penuhi semua nutrisi dengan pupuk NPK dan jika perlu tambahkan pupuk alami seperti kompos agar kesehatan tanaman terjaga.